02.Mimpi
Darah menggenang dimana-mana, mayat mayat tergeletak, suara tawa yang terbahak-bahak seakan puas dengan semua yang telah terjadi, wajah nya terlihat sangat bahagia dengan senyum yang merekah
"Ahahahha, ahahahha, ahahahaha! Ini menyenangkan bukan?! Ini sangat hebat kan?! Kalian harus berterima kasih padaku, kenapa? Kenapa kalian diam saja huh? BERTERIMA KASIH LAH! AKU MENYELAMATKAN KALIAN! KARNA AKU KALIAN MASIH HIDUP! "
Gadis itu menggigit bibirnya dengan keras sampai darah keluar dari bibir nya, air mata keluar dari pelupuk matanya, katana yang di pegang olehnya terjatuh
"Maaf kan aku, sungguh.... Maafkan aku.... Aku hanya.... AKU HANYA INGIN MELINDUNGI KALIAN! "
Tangis nya pecah,suara tangis gadis itu bergema, sedangkan ketujuh pemuda di depan nya hanya diam sambil menahan tangis, perasaan mereka terombang-ambing, penyesalan menyelimuti mereka
Gadis itu perlahan berjalan ke arah mereka, dengan senyum getir dan air mata yang tak berhenti mengalir, tangannya tergerak mengelus pipi ketujuh pemuda di depan nya
"——————————"
Bruk!
⋆ ˚。⋆୨୧˚ ˚୨୧⋆。˚ ⋆
Keringat bercucuran dimana mana,nafas tak teratur,perasaan nya campur aduk, kebingungan, sedih, sesak, dan sebagainya, berusaha menetralkan nafas nya sambil melihat sekeliling
'Hanya mimpi ya....' batin nya lega
Pemuda dengan manik merah itu mengubah posisinya menjadi berdiri dan berjalan ke arah pintu dan memutar kenop nya, dia menuruni tangga dan berjalan ke arah dapur untuk minum, dilirik nya jam yang tergantung (?) di dinding, jam itu menunjukkan pukul 03.30 AM
Manik merah nya sedikit melebar kala itu melihat seorang gadis bersurai coklat pendek sedang membuat secangkir caffe latte di dapur sambil sedikit bersenandung
"(Y/n) Onee-san? Sedang apa pagi pagi begini? " Tanya pemuda itu
Gadis bersurai coklat pendek itu terkejut mendengar seseorang memanggilnya dan bertanya apa yang dia lakukan, dia sedikit menoleh dan tersenyum canggung
"A-ah Halilintar toh, ku kira siapa hehe, emm... Aku.... Aku cuman abis Tahajud kok, terus ga bisa tidur lagi jadi minum kopi hehe" Ucap (y/n) yang mulai berkeringat
"Beneran? " tanya Halilintar
"Ih bener kok, ga usah curiga gitu, Hali sendiri lagi ngapain hm? " Tanya (y/n)
Halilintar terdiam, Tiba-tiba dia mengingat mimpinya semalam, dia memperhatikan (y/n) —sang kakak— dan merasa bahwa gadis yang ada di mimpinya sama dengan kakak nya, tapi dia tepis itu jauh jauh, tidak mungkin itu kakaknya kan?
"Uh.... Itu.... Tadi mimpi buruk, kebangun dan aku mau minum" Jawab Halilintar
"Mimpi buruk? Apa perlu aku temani tidur? " Tanya (y/n) sambil memasang raut wajah khawatir
Halilintar sedikit terkejut mendengar apa yang di usulkan oleh sang kakak, wajah sedikit merona, dia segera memalingkan wajah nya ke arah lain, lalu dia berbicara
"Ti-tidak perlu! Aku bukan anak kecil" Ucap Halilintar gugup
"Ahahaha baik baik" Ucap (y/n)
Gadis itu berjalan menjauhi Halilintar sambil membawa Caffe latte miliknya, entah kemana Halilintar tidak tau, yang pasti kakaknya itu tidak akan ke kamar nya, karna jika ke kamar harusnya kakaknya berbelok ke kiri, sedangkan kakaknya itu berbelok ke kanan, entah akan kemana kakaknya itu
"Onee-san" Panggil Halilintar tiba tiba
"Iya kenapa? " Tanya (y/n) yang belum jauh dari dapur
"Eum... Onee-san mau kemana? Itu bukan jalan ke kamar" Ucap Halilintar
"E-eh anu itu, ah sudahlah kau tidur lagi saja sana " Ucap (y/n) lalu pergi
"Pengen ngikutin takut ga sopan.... Yauda lah" Ucap Halilintar
Selesai minum Halilintar kembali berjalan ke kamar nya, namun dia sama sekali tidak bisa tidur, dia terus terpikir akan mimpi itu, siapa saja org yg ada di mimpinya ? Apa maksud mimpi itu? Knp perasaan nya tidak enak? Ah sudahlah itu memusingkan, pikir Halilintar
⋆ ˚。⋆୨୧˚ ˚୨୧⋆。˚ ⋆
Halilintar baru saja pulang sekolah, dia membuka pintu rumah dan dia melihat (y/n) —Sang kakak— duduk di sofa yang berada di ruang tengah dekat pintu rumah, mata Sang kakak menatap nya tajam seakan dia telah melakukan sebuah kesalahan
"Hali" Panggil Sang kakak
"Iya? " Ucap Halilintar
"Kata Yuira-sensei kau sering bengong pas pelajaran, terus ga memperhatikan penjelasan para Sensei, ada apa? Apa karna mimpi buruk? Atau ada masalah? Lebih baik kau bicarakan pada Onee-san mu ini kan? " Tanya (y/n)
"Aku... Tidak papa" Jawab Halilintar datar
"Aku tau kau bohong, tidak perlu bohong, jujur saja katakan ada apa? " Tanya (y/n)
Mata (y/n) memicing tajam meminta penjelasan dari sang adik, dia tau pasti ada sesuatu yang mengganjal di hati dan pikiran sang adik, karna tidak mungkin tiba-tiba Halilintar tidak fokus begitu, memangnya dia TTM?
"Aku ga papa, sudahlah aku ingin ke kamar" Ucap Halilintar sambil berjalan melewati (y/n)
(Y/n) yang melihat nya segera berdiri dari sofa dan menggenggam tangan Halilintar, sorot mata (y/n) menunjukkan kekhawatiran dan sedikit kekecewaan, wajah (y/n) pun berubah menjadi datar, dia khawatir bahwa dia melakukan sesuatu kepada adiknya
"Aku sudah mengajarkan kalian untuk tidak berbohong dan bicara padaku jika kalian memiliki masalah kan? Kalau begitu katakan pada ku, jujur" Ucap (y/n) yang terkesan memaksa
"Kenapa Onee-san penasaran banget sih!? " Tanya Halilintar sambil menepis tangan (y/n)
(Y/n) yang melihat itu agak kaget, jarang —bukan ga pernah— Halilintar menaikan nada bicara nya kepada (y/n), ada apa? Kenapa dia sangat ingin merahasiakan hal yang mengganggu nya? (Y/n) hanya khawatir dan ingin membantu Sang adik
"Karna kau adik ku Halilintar,dan aku adalah Onee-san mu, aku khawatir kau tau? Aku tidak akan begini jika aku tidak khawatir pada mu" Ucap (y/n)
"Tidak perlu khawatir, kau kan juga suka menghilang seperti Ayah, kau tidak terlihat khawatir pada kami kan? " Ucap Halilintar sambil memicingkan matanya
(Y/n) membulat kan matanya terkejut, kenapa dia mengungkit hal itu tiba-tiba? Lagi pula diam menghilang untuk mencari informasi tentang dia demi menjaga keamanan seluruh adik adiknya yang tersayang
"Bukan waktu nya membahas hal seperti itu Halilintar, aku hanya ingin kau ju------"
"Jujur? Onee-san juga tidak pernah jujur pada kami kan? Kau tidak pernah memberitahu kau kemana, atau apa yang kau lakukan,apakah kau tidak jujur sekarang, apa sebenarnya kau tidak menghawatirkan ku? " Ucap Halilintar
"A....... Pa? "
[ Cr : dolboyebka (pinterest) ]
"K-kak Hali udah, Onee-san ga mungkin ga khawatir sama kita" Ucap Gempa
Oh aku tidak bilang ya? Gempa dan yang lain nya sudah pulang dan tanpa sengaja mendengar pertengkaran mereka, tapi tidak ada satupun dari mereka yang berani berisik,sampai Gempa berusaha menenangkan
"Terserah" Ucap Halilintar lalu berjalan ke kamar nya
(Y/n) terdiam di tempat, dia merasa campur aduk, entah lah apa ya? Sesak, sedih, kesal, frustasi, bersalah, dan sebagainya, uh ingin sekali dia berkata jujur tentang apa yang terjadi, tapi itu tidak mungkin, ini juga demi keselamatan adik adik nya
"Onee-san" Panggil Gempa
"Ah sudahlah, mungkin aku terlalu menekannya sehingga jadi marah begitu, lebih baik sekarang kalian mandi dan ganti baju, setelah itu makan siang Onee-san sudah memasak, oh jangan lupa suruh Halilintar makan juga, Onee-san sudah makan tadi, jadi jangan cemas, Onee-san ada di kamar jika kalian ada perlu ~" Ucap (y/n) sambil tersenyum
[Cr : Oz vessluis (pinterest) ]
Setelah mengatakan itu (y/n) meninggalkan adik adiknya dan berjalan ke kamarnya, sedangkan adik adiknya hanya mengangguk dan mulai berebut untuk masuk ke kamar mandi terlebih dahulu, agar mereka juga makan terlebih dahulu
'Ada apa?'
•—————————————————•
Makin lama makin gaje ya Allah—
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro